Tembang Gambuh Bersama Anin

Sekar gambuh ping catur

Kang cinatur polah kang kalantur....


Begitulah dua baris pembuka tembang gambuh yang dilantunkan Anin. Salah satu murid saya di kelas 7D yang tinggi dan putih ini. Suaranya lembut dengan lekuk nada khas tembang Jawa masih terngiang di telingaku.

Sebuah tembang yang bercerita tentang perilaku kebablasan dan pentingnya berpegang pada aturan yang benar. Tembang ini Anin bawakan berpasangan dengan Fayza.

Sebelum lomba, saya menyapa bundanya untuk minta dukungan lewat pesan WA. Di luar dugaan saya, ternyata untuk lomba ini Anin melibatkan eyangnya. Pas sekali, Eyang Putri dari Anin pintar nembang Jawa. Untuk itu, Anin di rumah latihan dibimbing Eyang.

Lomba bahasa kali ini, tepatnya pekan III Oktober, kembali diperuntukkan bagi semua murid tanpa kecuali. Kolaborasi tim mapel bahasa Indonesia, Inggris, Arab, dan Jawa. Wali kelas harus jeli melihat potensi siswa dan menempatkan semua murid pada lomba-lomba yang tepat.

Dari 7 cabang lomba, tiap cabang diambil juara 1 dan 2 per level, putra putri terpisah.  Alhamdulillah 7D merebut 2 cabang di juara 1 (macapat dan presentasi makanan dengan bahasa Inggris) dan 2 cabang lainnya di juara 2 (pidato bahasa Indonesia dan spelling bee).

 Meski lomba antarkelas adalah hal yang biasa, tetapi bagi saya menjadi tantangan untuk berupaya semaksimal mungkin mendampingi mereka. Pernah saya terhantui dengan celetukan teman, "Guru bahasa ya pantas kalau muridnya menang." Lain kali dengan kalimat berbeda, "Guru bahasa kok muridnya kalah?"

Jadi ingat filmnya Dono, Kasino, Indro. "Maju kena mundur kena". Haha....

Purwokerto, 24 November 2025


Lebih lamaTerbaru

Posting Komentar