Hidup cuma berdua dengan suami, membuatku tidak terlalu berminat untuk masak. Terlebih aku mengajar di full day school. Aku berangkat 06.15 dan sampai rumah 16.30. Membeli lauk dan sayur jadi adalah solusi praktis.
Ketika libur, sering muncul semangat untuk berkegiatan di dapur walaupun hasilnya belum tentu enak. Terkadang hasil masakan sisa dan ujung-ujungnya dibuang. Itulah mengapa suami sering berkomentar, "Masak tidak seberapa, cuciannya menggunung."
Liburan semester lalu, aku iseng membuat pepes ikan. Ide ini dipicu sebuah tayangan yang mengingatkan kita bahwa mayoritas masakan asli Indonesia itu adalah makanan sehat. Kebanyakan masakan dikukus atau dipanggang sehingga orang dulu sehat-sehat
Nah, sebagai pembungkus pepes, sudah tentu aku membeli satu lipat daun pisang. Hasilnya memuaskan menurutku. Ini perdana aku membuat pepes ikan.
Nah, bagiku yang jarang melihat lembaran-lembaran daun pisang, melihat sisa daun sangatlah sayang bila daun itu dibuang. Akhirnya muncul ide untuk membuat garang asem. Pergilah aku membeli daging ayam. Berdasarkan resep dari YouTube, jadilah masakan perdana seumur hidup saya membuat garang asem.
Ya, ini sejarah aku membuat garang asem gara-gara daun pisang yang tersisa.
Purwokerto, 12 Januari 2025


Posting Komentar