Hibah Buku dan Asrama A (Catatan dari Kopdar II RVL)

     “Alhamdulillah, Pak Makhrus datang. Sini, Pak, cepat tolong bantu saya!” teriak saya melihat Pak Makhrus muncul di area resepsionis Kodar II RVL. Kopi darat bagi anggota grup WA RVL ini memilih tempat di BBPPMPV (Balai Besar Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi) Seni dan Budaya Yogyakarta, tepatnya di Jalan Kaliurang Km 12,5. Pagi itu, Ahad 25 Juni 2023, di area depan auditorium ada saya, Pak Khoiri, Bu Kanjeng, dan Bunda Telly sibuk memilah buku-buku untuk dihibahkan ke beberapa alamat. Ada juga Bu Narsiti, teman satu sekolah saya.

Saya di bagian hibah buku, sedangkan Bu Ayu dari Surabaya fokus menunggui bazar buku. Meskipun sudah dibuka pendaftaran hibah buku maksimal sehari sebelum Kopdar, hanya sedikit peserta Kopdar yang mendaftarkan bukunya. Apalagi pelaksanaan Kopdar II saat musim rapotan kenaikan kelas. Memang pada umumnya peserta belum sempat mengisi link pendaftaran hibah buku. Ini juga terjadi saat Kopdar I, apalagi yang menyumbangkan banyak buku. Salah satunya Bunda Telly, malah sebagai penyumbang terbanyak.

Dengan semangat, setibanya di Jogja Bunda Telly memborong buku di dekat pasar Beringharjo. Ini Langkah yang tepat karena salah satu tujuan hibah buku adalah untuk masyarakat Kepulauan Riau atas arahan Gol A Gong, salah satu pemateri yang juga Duta Baca Indonesia itu. Tentu di sana akan ada banyak pembaca di kalangan anak-anak. Tepat sekali, Bunda Telly membeli sekardus besar buku-buku yang sebagian berupa cerita untuk anak-anak.

“Maaf Pak, bagaimana kalau buku hibah kita tulis jumlahnya saja dan dikirimkan ke alamat?” pinta saya kepada Pak Khoiri, founder RVL. “Saya khawatir tidak selesai pencatatan sampai acara Kopdar ditutup,” tambah saya.

“Penerima akan senang kalau ada daftar bukunya, to?” jawabnya yang sangat bisa saya pahami. Kami pun segera memasukkan identitas buku-buku  tersebut. Saya dan Bu Narsiti di depan 1 laptop, sedangkan Pak Makrus di meja berbeda juga menghadap 1 laptop.

Hibah buku kali ini akan dialamatkan ke 1) Kepulauan Riau untuk program Hibah Buku Nusantara, 2) Perpustakaan BBPPMPV, 3) Perpustakaan Taman Siswa, dan 4) perpustakaan yang dikelola Mas Janu (salah satu karyawan BBPPMPV). Oya, selain hibah buku, peserta Kopdar juga menyerahkan buku-bukunya untuk koleksi RVL. Buku-buku tersebut disimpan di sekretariat RVL, yaitu di kediaman Pak Khoiri, Gresik, Jawa Timur.

Sembari menuliskan judul demi judul, pikiran saya terbang ke masyarakat di Kepulauan Riau yang akan menyelami isi dari buku-buku tersebut. Alhamdulillah RVL dipertemukan dengan Gol A Gong bertepatan dengan adanya program Hibah Buku Nusantara. Saya belum pernah menginjakkan kaki ke sana, buku saya sudah mendahului. Semoga, insyaallah buku-buku yang peserta Kopdar hibahkan menemui takdirnya, bertemu dengan para pembaca. Insyaallah bermanfaat.  Selesai pencatatan, buku-buku segera dipak dalam beberapa kardus. Selesai pengepakan, tepat akan dimulaianya upacara penutupan Kopdar II RVL. Inilah istimewanya Kopdar II ini, banyak buku yang masuk untuk dihibahkan, banyak pula alamat yang menerima.

Namun, keistimewaan lainnya adalah adanya Asrama A. Ada apa dengan Asrama A? Di Kopdar II ini saya bernostalgia, mengenang kembali perjuangan mengikuti PLPG (Pendidikan dan Latihan Program Guru), tanggal 10 – 19 Desember 2008. Perjuangan pula meninggalkan anak yang masih 10 tahun. Tepat 9 malam saya menginap di Asrama A lantai 2. Di ruang-ruang serta di auditorium yang sangat luas, saya mengikuti rangkaian upacara, materi, juga menyelesaikan tugas-tugas dan tes akhir. Tahun ini termasuk awal-awal adanya program sertifikasi guru.

Di PLPG ini pula saya paling ingat berada di kelas “Su” karena urutan kelas sesuai abjad. Ya, kelas saya berisi sekitar 25 orang dengan nama suku depan “Su-” semua. Dalam bahasa Sansekerta “Su” berarti sangat, indah, unggul, dan baik. Itulah alasan orang Jawa dulu banyak yang menamai anak dengan suku depan Su-. Semua peserta di kelas saya dengan nama berawalan Su-, tetapi saya yang paling muda.

Terima kasih Kopdar II RVL, terima kasih Bunda Telly, sudah mengajak saya bernostalgia.*



2023

2008




Tentang Penulis

Sumintarsih

Tinggal di Purwokerto, Banyumas, Jawa Tengah dan mengajar di SMP Al Irsyad Purwokerto sejak tahun 2000. Alhamdulillah sudah menghasilkan 6 buku solo dan 40 buku antologi (per Mei 2024). Ia senang menulis dan mengajak orang lain menulis.

IG: sumintarsih_24

2 komentar

  1. Wah, ternyata ada memori kenangan yang sudah tertanam sebelumnya ya.... berfoto di lokasi yang sama dengan suasana yang berbeda. Amazing...

    BalasHapus