Judul: Pagi Pegawai Petang Pengarang
Penulis: Much. Khoiri
Penerbit: Genius Media, Malang, Jawa Timur
Cetakan: pertama 2015
ISBN: 978-602-1033-10-4
Tebal: xvi + 178 halaman (13,5 x 20,5 cm)
Peresensi: Sumintarsih
Apakah Anda pernah membaca buku SOS? Buku
karya Moch Khoiri yang sukses membuat pembaca kepincut atau jatuh hati dengan
isinya. Buku Sopo Ora Sibuk mampu menggungah minat pembaca untuk mulai menulis.
Terkhusus bagi orang-orang yang berminat menulis, tetapi sering beralasan sibuk
sehingga tidak bisa menghasilkan tulisan. Buku ini berhasil menepis anggapan
orang sibuk tidak sanggup menulis dalam 16 judul strategi serta motivasi ampuh.
Moch. Khoiri adalah dosen Unesa, sosok
founder RVL yang memiliki segudang prestasi dan pengalaman menulis. Saya sangat
setuju dengan semua tanggapan yang tertulis di kover belakang buku 4P ini.
Salah satunya dari Prof. Dr. Budi Darma seorang sastrawan dan budayawan Indonesia.
Beliau menyebutkan bahwa Pak Khoiri selain sebagai penulis produktif, beliau
sukses memberikan semangat kepada pembacanya untuk ikut aktif menulis.
Ajakan menulis itu dibuktikan dengan
konsisten menghasilkan buku-buku motivasi menulis. Buku ini salah satunya. Selain
itu, Pak Khoiri menunjukkan kesabaran
dan komitmen yang luar biasa dalam mendampingi grup-grup WA komunitas penulis.
Salah satunnya RVL (Rumah Virus Literasi).
Buku SOS-lah karya Pak Khoiri yang pertama
saya baca. Buku 4P ini ternyata lahir lebih dahulu. (Maaf 4P ini singkatan dari saya sendiri.
Pak Mufti Mubarok, penulis Kata Pengantar, menyebutkan dengan singkatan buku P4.
Saya khawatir rancu dengan singkatan pada zaman ORBA_P4 adalah Pedoman
Penghayatan dan Pengamalan Pancasila). Kalau pembaca lebih dahulu membaca
4P berarti di buku SOS mendapatkan strategi lebih tuntas dan spesifik menulis
dalam kesibukan. Sedangkan bila pembaca menemukan SOS lebih dahulu baru
kemudian membaca 4P, seperti saya, Anda mereview strategi menulis dalam kesibukan
di Bab II (Dari Menulis ke Publikasi). Judul pertama: Menulis di Tengah
Kesibukan sampai judul kelima. Tiga judul berikutnya menyadarkan pembaca
perlunya mempunyai terget menulis, pemahaman seputar penyuntingan dan mengolah
bahasa, serta tips mempublikasikan tulisan.
Adapun Bab I tentang Memahami Pegawai dan
Pengarang. Pak Khoiri menyebutkan bahwa makna dari judul buku 4P diambilkan
dari terjemahan bebas ungkapan pengarang Mesir, Naquib Nahfous. Ungkapan
tersebut berbunyi ”Saya seorang pegawai negeri di kala pagi dan
penulis/pengarang di kala petang”. Supaya mendapatkan rima yang enak dan lebih
pendek tentunya, diambillah 4 kata Pagi Pegawai Petang Pengarang (kata
pegawai di sini bisa dimaknai secara luas). Ungkapan Mahfouz itulah yang telah
menjadi obor penyemangat Pak Khoiri dan menjadikan Mahfouz sebagai guru
panutan.
Sembilan judul selanjutnya Pak Khoiri
menceritakan sepak terjangnya sebagai penulis. Juga buah karyanya hasil dari
mempraktikkan ungkapan Mahfouz. Bahkan di Bab 1 ini pula pembaca disuguhkan
banyak nama yang sukses menerapkan 4P, dari profesi guru, olahragawan, petani,
sampai karyawan swasta.
Bab III berisi tips menyusun buku sendiri.
Bab ini dibuka dengan Pentingnya Menulis Buku sebagai Warisan. Selanjutnya: Kapan
Mulai Menulis Buku. Dalam judul Tiada Terlambat untuk Menulis Buku dicontohkan
Laura Ingalss Wilder dengan buku perdananya Little House on The Prairie (1935)
saat ia berusia 65 tahun. Selanjutnya tentang mempersiapkan buku dari menulis
sampai buku naik cetak. Apa saja yang bisa dilakukan, dikupas tuntas di bagian sini.
Bab IV tentang Menjual Buku, Merajut
Jejaring. Bab ini berisi 5 judul. Mulai dari Tips Sukses Pasarkan Buku Anda, Menjual
Buku dari Forum ke Forum, Membangun Jejaring yang Kuat, Keistimewaan Diskusi
dengan Penulis, sampai Hargai Penulis dengan Membeli Karyanya.
Dan Bab V sebagai penutup, yaitu Epilog.
Penulis mengingatkan kita agar bekerja dan berdoa setiap waktu karena menulis
juga merupakan bekerja. “Jadi, mulai
sekarang, ayo menulislah dengan iringan doa. Jangan lepaskan diri dari-Nya.
Dengan bersama-Nya, sesuatu yang kelihatannya mustahil, bisa berubah menjadi
kenyataan. Dengan bantuan ketakterhinggaan Tuhan, ayo rasakan dampaknya kelak:
Tulisan Anda membuat Anda ada. Tulisan Anda mengabadi di hati dan mengembang
dalam alam pikiran penulis masa depan. Mudah-mudahan (halaman 166).
Buku ini selain memberikan informasi
seputar kepenulisan, pemotivasiannya sangat kentara. Terbukti di setiap akhir
judul, penulis mengajukan pertanyaan pancingan kepada pembaca. Lihat saja di
halaman 50 judul Inilah Karyawan Swasta Pengarang: Sekarang, siapa yang akan
menyusul Andrea Hirata, Bambang Hirawan, Eddie M. Sumanto, Marie Roesile, atau
Sudarmono sebagai pengarang? Atau halaman 82: Nah, bagaimana dengan Anda?
Silakan mendidik diri untuk pembiasaan menulis Anda sendiri. Juga halaman 114:
Sekarang semua berpulang kepada Anda untuk menentukan: Menulis keroyokan atau
menulis mandiri? Menurut saya pertanyaan-pertanyaan penutup judul itu sangat
mengusik pembaca untuk segera melakukan aksi.
Kelebihan lain dari buku ini pada bagian
kover. Judul tertulis jelas dan mencolok didukung gambar jalanan berumput yang
persis dibelah dua dengan sebuah tas tergeletak. Sebelah menggambarkan suasana
pagi dan sebelahnya lagi menggambarkan suasana petang. Bahkan, penggunaan
bahasa yang mengalir santai semacam berkisah, hal ini enak dibaca. Penyebutan nama-nama
penulis hebat dan banyaknya sumber bacaan juga menjadikan penguat buku ini,
menambah wawasan bagi pembaca.
Variasi garis-garis warna hijau pada
pembuka halaman tiap bab sangat bagus untuk selingan, apalagi ada susunan judul
dalam bab tersebut. Namun, warna hijau pada kata-kata atau kalimat yang ingin ditonjolkan
pada beberapa halaman, menurut saya kurang tepat. Warna hijau justru terkesan
jauh, akan lebih bagus bila tetap hitam, tetapi ditebalkan.
Dengan mencermati buku ini, pembaca akan
merasa dituntun dan ditemani dalam menyusun buku sendiri, baik buku sendiri
atau keroyokan . Seperti pesan penulis bahwa “buku ini memang memberikan
panduan untuk menyusun buku Anda sendiri”. Selain itu, pembaca akan merasa
diajak napak tilas perjalanan atau sepak terjang penulis dalam berkarier di
dunia kepenulisan. Bukan sekadar teori menulis, semua tips sudah dijalani
sendiri oleh penulis.
Tunggu apa lagi? Yang merasa sedang belajar menulis dan perlu mendapatkan suntikan motivasi, buku ini menjadi pilihan yang tepat.*
Penulis
Kelahiran Kulon Progo, DIY, tahun 1971. Mengajar di SMP Al Irsyad
Purwokerto sejak tahun 2000 dan tinggal di Perumahan Griya Satria
Mandalatama, Purwokerto, Banyumas, Jawa Tengah. Senang belajar menulis dan
mengajak orang lain menulis. Alhamdulillah sudah mempunyai 7 buku solo dan 42 buku
antologi.
IG: sumintarsih_24
Email: sumintarsihpurwokerto@gmail.com



Posting Komentar